pages

kebimbangan yang tak berujung, haruskah bahagia dan melupakan kesengsaraan sebelumnya, atau harus bertahan dengan kesedihan yang tak kunjung tau kapan akhirnya..
seperti angin, benar,,
terkadang membelai lembut, terkadang menghempaskan dengan kejam..
sampai kapan angin mampu bertahan membelai lembut?
sampai kapan angin mampu mendustai seonggok daging?
atau angin memang benar benar tidak sanggup untuk menghempaskan bumi?

No comments:

Post a Comment